Deskripsi Teknologi Rehabilitasi Stroke
1. Terapi biofeedback (fungsi EMG)
Prinsip: Terapi biofeedback menggunakan teknologi elektromiografi (EMG) . Modul elektromiografi mengumpulkan sinyal listrik yang dihasilkan oleh aktivitas otot melalui patch elektroda, dan mengubah sinyal ini menjadi sinyal digital untuk mengendalikan sistem dan/atau memperoleh umpan balik visual atau pendengaran melalui sistem, sehingga pasien dapat memperoleh umpan balik yang sesuai melalui status aktivitas otot tungkai mereka sendiri secara real-time.
Aplikasi: Pasien stroke sering mengalami penurunan kontrol otot pada sisi yang terkena akibat kerusakan saraf. Melalui sistem biofeedback EMG, pasien dapat belajar melalui umpan balik untuk membangun kembali dan memperkuat fungsi motorik otot yang terkena dan meningkatkan koordinasi otot.
Keuntungan: Memberikan umpan balik instan dan membantu pasien membangun kembali dan memperkuat fungsi motorik otot yang terpengaruh melalui neuroplastisitas, sehingga mendorong pemulihan fungsi anggota tubuh yang terpengaruh.
Orang yang berlaku: Cocok untuk pasien dengan gangguan motorik ringan hingga sedang, terutama mereka yang perlu memulihkan fungsi motorik dan koordinasi otot pada anggota tubuh yang terpengaruh.

2. Stimulasi listrik neuromuskular dan otot (NMES)
Prinsip: Stimulasi listrik neuromuskular (NMES) Modul stimulasi listrik neuromuskular menerapkan arus frekuensi rendah ke otot target melalui elektroda untuk merangsang kontraksi otot dan mensimulasikan sinyal saraf tubuh sendiri.
Manfaat: Digunakan pada pasien stroke untuk membantu mempertahankan atau meningkatkan massa otot dan meningkatkan fungsi motorik otot yang terkena. Pada saat yang sama, NMES juga dapat digunakan untuk meningkatkan mobilitas sendi dan memperbaiki kontraktur.
Aplikasi: Mengaktifkan otot target. Cocok untuk pasien yang tidak dapat mengendalikan otot secara sukarela, pasien dengan kelemahan otot, pasien dengan ketegangan otot tinggi, dan pasien yang perlu memperkuat fungsi motorik otot sisi yang terpengaruh.
Subjek yang berlaku: Cocok untuk pasien dengan berbagai tingkat gangguan motorik, dan dapat digunakan pada tahap rehabilitasi awal (seperti pasien dengan kelemahan otot parah atau kelumpuhan total).
![]()
![]()

3. Tenaga eksternal yang dibantu secara mekanis (robot lunak-otot pneumatik)
Prinsip: Menggunakan teknologi penggerak pneumatik atau sistem robot lunak untuk memberikan gaya bantu eksternal guna membantu pasien menyelesaikan gerakan anggota tubuh dan memungkinkan sendi yang terpengaruh mencapai rentang gerak sendi yang sesuai. Perangkat ini biasanya menggabungkan sensor dan sistem kontrol (seperti EMG, EEG, dll.) untuk mengontrol gerakan anggota tubuh berdasarkan kesadaran motorik sukarela pasien. Aplikasi: Digunakan untuk pasien dengan gangguan fungsi motorik anggota tubuh pasca-stroke untuk membantu mereka melakukan latihan anggota tubuh dengan intensitas tinggi dan pengulangan tinggi, seperti latihan berjalan atau aktivitas sendi anggota tubuh bagian atas. Keuntungan: Memberikan gaya bantu yang tepat, dapat melakukan latihan berulang dengan intensitas tinggi, dan melalui neuroplastisitas, membantu pasien membangun kembali dan memperkuat fungsi motorik otot yang terpengaruh dan mendorong pemulihan fungsi anggota tubuh yang terpengaruh. Subjek yang berlaku: Cocok untuk pasien dengan berbagai tingkat gangguan motorik, dan dapat digunakan pada tahap rehabilitasi awal (seperti pasien dengan kelemahan otot parah atau kelumpuhan total).
![]()

Ringkasan
Masing-masing teknologi ini memiliki keunggulan dan cakupan penerapannya sendiri yang unik:
Umpan balik EMG: menekankan kesadaran gerakan sukarela dan partisipasi aktif otot-otot sisi yang terkena, cocok untuk pasien dengan gangguan fungsi ringan hingga sedang.
NMES: mengaktifkan otot target dan cocok untuk pasien yang tidak dapat mengendalikan ototnya secara sukarela, pasien dengan kelemahan otot, pasien dengan ketegangan otot tinggi, dan pasien yang perlu memperkuat fungsi motorik otot sisi yang terkena.
Tenaga eksternal yang dibantu secara mekanis: Memberikan tenaga tambahan yang tepat dan dapat melakukan latihan berulang dengan intensitas tinggi. Melalui neuroplastisitas, membantu pasien untuk membangun kembali dan memperkuat fungsi motorik otot yang terpengaruh dan mempercepat pemulihan fungsi anggota tubuh yang terpengaruh.
Cocok untuk pasien dengan berbagai tingkat gangguan motorik dan dapat digunakan pada tahap awal rehabilitasi (seperti pasien dengan kelemahan otot parah atau kelumpuhan total).
Bergantung pada situasi spesifik pasien, teknik-teknik ini dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi untuk mencapai efek rehabilitasi terbaik. Lihat produk kami untuk informasi lebih lanjut: